Selajambe 18/2. Pada pertemuan ketiga kursus kilat budidaya ikan air tawar "Lele" kali ini, penyuluh perikanan Kec. Cisaat bapak Dadang Sukmawan,A.Pi. memberikan materi tentang karakteristik ikan lele. Ia memulai dengan menjelaskan bahwa ikan lele berasal dari Kenya (Afrika). Kemudian Ia melanjutkan penjelasan tentang asal mula penamaan lele Sangkuriang. Menurutnya bahwa lele Sangkuriang merupakan perkawinan F2.6 dengan F2.
Berkenaan dengan indukan, Ia menjelaskan bahwa induk yang baik yang dapat dipijahkan adalah induk yang telah berumur kurang lebih 1tahun. Ciri-ciri ikan lele yang siap dipijahkan adalah dilihat dari alat kelamin masing-masing indukan, untuk jantan alat kelamin merah sedangkan betina alat kelamin merah dan perut buncit.
Terakhir bapak Dadang menjelaskan tata cara memijahkan ikan lele yang sudah siap kawin. Menurutnya ada tiga cara memijahkan lele diantaranya alami/tradisional, semi intensif dan intensif. Pada pertemuan kali ini, Ia baru menjelaskan perkawinan lele semi intensif dengan point pentingnya diantaranya :
1. Indukan 1 : 12. Dosis penyuntikan ovaprim adalah 0,2 cc/kg yang dicampur dengan 100% NaCL untuk betina, sedangkan untuk jantan adalah setengah dosis betina.
3. Tempat penyuntikan adalah dekat kepala sirip dengan kemiringan 45°
4. Suhu air antara 25°c - 27°c.
5. Perkawinan akan terjadi kurang lebih 12 jam dari penyuntikan
6. Setelah kawin, lele akan bertelur dan telur akan menetas kurang lebih 30 - 36 jam. @des
0 komentar:
Posting Komentar